Allah

Senin, 01 Februari 2021

Daring PAI Ke-4 Kelas 5 Semester 2

Bismillaahirrahmaanirraahiim.Assalaamu'alaikum.wr.wb.anak-anak unk daring kali ini, yaitu menulis materi di bawah. Selamat belajar !






C. Rasul Ulul ‘Azmi

1. Apa yang Dimaksud dengan Rasul Ulul ‘Azmi?
Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat. Ulul ‘Azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Kalau disebut rasul Ulul ‘Azmi, maka artinya rasul yang memiliki keteguhan atau tekad. Para rasul Ulul
‘Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta
teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt.

2. Siapa Saja Rasul yang Tergolong Ulul ‘Azmi?

Rasul Ulul ‘Azmi itu adalah Nūh a.s., Ibrāh³m a.s., Mūsā a.s., Isā a.s., dan Muhammad saw.
Ayo, ikuti riwayat singkat para Rasul Ulul ‘Azmi berikut.

a. Nabi Nūh a.s. adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Ādam a.s. Ia mengajak manusia
agar menyembah Allah Swt. dan melarang memperhambakan diri kepada selain
Allah Swt. Tetapi manusia di masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi
Nūh a.s. itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nūh
a.s. menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar termasuk anaknya
sendiri yang bernama Kan’ān. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan
berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir besar. Mereka yang
selamat adalah para pengikut Nūh a.s.

b. Nabi Ibrāh³m a.s. adalah anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan
sesembahan. Nabi Ibrāh³m a.s. hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik
dan kufur. Nabi Ibrāh³m a.s. mengajak raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan
menyembah Allah Swt. Ia ajak agar mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada
banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrāh³m a.s. yang dapat kita ketahui lebih
lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrāh³m kepada Allah Swt., maka doanya dikabulkan.

c. Nabi Mūsā a.s. adalah putra Imrān, keturunan Bani Israil. Ia hidup pada masa raja Firaun
yang sangat zalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau menuhankannya,
maka orang itu akan dibunuh. Nabi Mūsā a.s. terus saja menyebarkan ajaran Allah
Swt. kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang membantunya.
Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Mūsā
a.s. dikabulkan Allah Swt., maka Nabi Hārūn a.s. diangkat Allah Swt. menjadi Rasul. 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 63

d. Nabi Isā a.s. adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan
dengan perantaraan ibu saja. Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia,
percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi ³sā a.s. dalam menjalankan
dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib. Namun
Allah Swt. menyelamatkan Nabi ³sā a.s. dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj).
Ternyata yang terbunuh adalah orang yang menyerupai Nabi ³sā a.s. yaitu Yahuza
(Iskariot). Lihat Q.S. an-Nisa/4: 157: “... tidaklah mereka membunuh dan menyalib Isa,
hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isā a.s. yang tersalib.”

e. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. sebagai Ulul ‘Azmi
Sejak usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal jujur, tabah, sabar, bertanggung
jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya. Setelah
diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat manusia
menyembah Allah Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap
berhala.

Dalam menyiarkan agama Allah Swt., Nabi Muhammad saw. sering dihadang, bahkan
diancam akan dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. Abu Jahal adalah orang yang
paling membencinya. Pernah ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu Jahal
dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad
saw. hanya berdoa kepada Allah Swt.: “Ya Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaum
Quraisy”. Doa ini berulang-ulang beliau baca.

Dari peristiwa itu, Nabi Muhammad saw. bukanlah sosok manusia pendendam, tidak
membalas kejahatan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang sama, cukup
menyerahkan persoalannya kepada Allah Swt.

Selain jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad saw. sangat menyayangi anak yatim. Nabi
pernah mengatakan: “ Barangsiapa yang memelihara dan mengasuh anak yatim dengan
sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan denganku.
Hal ini diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan dan
tidak terhalang apa pun”. Begitulah kepedulian Nabi Muhammad saw. kepada umatnya.
Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada
lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup, maka
sering disebut dengan istilah khatamul anbiya artinya penutup atau penghabisan para
nabi dan rasul. 






0 Komentar Blogger
Twitter

0 komentar:

 
Back to top